Senin, 21 Mei 2012

Tulisan Ekonomi Tugas Perekonomian Indonesia #


Manfaat dan Resiko Investasi Saham

Setiap langkah usaha pasti mengandung keuntungan dan kerugian,
demikian juga berinvestasi saham, selain kemungkinan untuk mendapatkan
manfaat keuntungan juga beresiko mendapatkan kerugian.

Manfaat atau keuntungan yang diperoleh dengan investasi pada saham adalah :
1). Memperoleh dividen; dividen adalah keuntungan perusahaan yang
dibagikan kepada pemegang saham setiap waktu tertentu berdasarkan
tahun buku perusahaan. Jumlah dividen yang akan dibayarkan diusulkan
oleh dewan direksi dan disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Jenis dividen ada dua; yakni dividen tunai dan dividen saham.
Dividen tunai berupa uang dibagikan perusahaan kepada pemegang
saham berdasarkan porsi pemilikannya, dengan dinilai tiap lembar saham
memperoleh jumlah tertentu. Sedangkan dividen saham adalah
keuntungan yang diberikan perusahaan dalam bentuk penyertaan baru
yang akan meningkatkan jumlah saham yang dimiliki oleh para
pemegang saham.
2). Capital gain; adalah keuntungan yang diperoleh pemegang saham bila
dijual di pasar modal dengan harga lebih tinggi dari pembeliannya.

Sedangkan risiko yang sewaktu-waktu dapat terjadi dalam berinvestasi saham adalah :
a). Tidak ada pembagian dividen; jika emiten tidak dapat membukukan laba
atau merugi pada tahun berjalan, maka tidak dapat dilaksanakan
pembagian dividen. Kemungkinan lain adalah apabila dalam RUPS
diputuskan laba yang diperoleh dipergunakan untuk ekspansi
perusahaan, sehingga tidak ada laba yang dikeluarkan bagi pemegang
saham.
b). Capital loss; adalah kerugian yang didapat investor apabila ia menjual
saham di pasar modal dengan harga lebih rendah dari pembelian.
Sedangkan apabila kondisi saham di pasar turun dan oleh investor tidak
dijual, maka ia mengalami potensial loss atau kerugian yang belum
terealisasi.
c). Likuidasi; yaitu resiko perusahaan pailit dan bubar. Apabila emiten
bangkrut dan perusahaan dibubarkan maka pemegang saham memiliki
hak klaim terakhir setelah seluruh kewajiban emiten terbayar; yang
disebut dengan kewajiban adalah hutang-hutang perusahaan termasuk
obligasi.

Jumat, 18 Mei 2012

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA # ( Minggu 8 )


( Minggu 8 )


Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan



Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan

  • Di negara Indonesia ini secara grafis dan klimatogis merupakan negara yang mempunyai potensi ekonomi yang sangat tinggi. Dengan garis pantai yang terluas di dunia, iklim yang memungkinkan untuk pendayagunaan lahan sepanjaang tahun, hutan dan kandungan bumi Indonesia yang sangat kaya, merupakan bahan yang utama untuk membuat negara kita menjadi kaya. Suatu perencanaan yang bagus yang mampu memanfaatkan semua bahan baku tersebut secara optimal, akan mampu mengantarkan negara Indonesia menjadi negara yang makmur akan hasil pertaniannya dan hasil rempah-rempahnya. Ini terlihat dari hasil Pelita III sampai dengan Pelita V yang dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 7% - 8% membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan penduduk yang tinggi. Dan Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapat julukan “Macan Asia”.Namun ternyata semua pertumbuhan ekonomi dan pendapatan tersebut ternyata tidak memberikan dampak yang cukup berati pada usaha pengentasan kemiskinan. Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. Negara ini subur dan kekayaan alamnya melimpah, namun sebagian cukup besar rakyat tergolong miskin. Pada puncak krisis ekonomi tahun 1998-1999 penduduk miskin Indonesia mencapai sekitar 24% dari jumlah penduduk atau hampir 40 juta orang. Tahun 2002 angka tersebut sudah turun menjadi 18% dan pada menjadi 14% pada tahun 2004. Situasi terbaik terjadi antara tahun 1987-1996 ketika angka rata-rata kemiskinan berada dibawah 20%, dan yang paling baik adalah pada tahun 1996 ketika angka kemiskinan hanya mencapai 11,3%.

  • Distribusi pendapatan adalah konsep yang lebih luas dibandingkan kemiskinan karenacakupannya tidak hanya menganalisa populasi yang berada dibawah garis kemiskinan.Kebanyakan dari ukuran dan indikator yang mengukur tingkat distribusi pendapatan tidak tergantung pada rata-rata distribusi, dan karenanya membuat ukuran distribusi pendapatandipertimbangkan lemah dalam menggambarkan tingkat kesejahteraan.

  • Kemiskinan menurut para ahi

a. Menurut Kuncoro, (1997: 102–103). Mengemukakan bahwa kemiskinan
didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi standar hidup minimum.
Definisi tersebut menyiratkan tiga pernyataan dasar, yaitu :
1. Bagaimanakah mengukur standar hidup ?
2. Apa yang dimaksud dengan standar hidup minimum ?
3. Indikator sederhana yang bagaimanakah yang mampu mewakili masalah
kemiskinan yang begitu rumit ?

b. Kartasasmita (1997: 234) mengatakan bahwa kemiskinan merupakan
masalah dalam pembangunan yang ditandai dengan pengangguran dan
keterbelakangan, yang kemudian meningkat menjadi ketimpangan.

c. menurut Brendley (dalam Ala, 1981: 4) kemiskinan adalah
ketidaksanggupan untuk mendapatkan barang-barang dan pelayanan-pelayanan
yang memadai untuk memenuhi kebutuhan sosial yang terbatas. Hal ini diperkuat
oleh Salim yang mengatakan bahwa kemiskinan biasanya dilukiskan sebagai
kurangnya pendapatan untuk memperoleh kebutuhan hidup yang pokok(Salim
dalam Ala, 1981: 1).

d. Lavitan mendefinisikan kemiskinan sebagai
kekurangan barang-barang dan pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu
standar hidup yang layak.

  • Tujuan dari pembangunan adalah kemakmuran bersama. Pemerataan hasil pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi untuk menciptakan kemakmuran bersama merupakan tujuan pembangunan yang ingin dicapai. Tingkat pertumbuhan yang tinggi tanpa disertai pemerataan pembangunan hanyalah menciptakan perekonomian yang lemah dan eksploitasi sumber daya manusia yang tinggi untuk menciptakan kemakmuran bersama. Dari segi pendidikan, Indonesia masih mengalami masalah ketidakmerataan pendidikan. Rendahnya tingkat pendidikan akan mengakibatkan rendahnya produktivitas dan berakibat pula pada rendahnya tingkat pendapatan. Kesenjangan tingkat pendidikan mengakibatkan adanya kesenjangan tingkat pendapatan yang semakin besar. Pemerataan hasil pembangunan perlu diupayakan supaya pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Pemerataan pendidikan dan pemerataan fasilitas kesehatan merupakan salah satu upaya penting yang diharapkan meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dengan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Dan banyak hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya untuk meningkatan pertumbuhan dan pemerataan pembangynan Indonesia, sebagai contoh dengan mengefisiensikan penerimaan pajak, meningkatkan perdagangan dengan luar negeri, meningkatkan investasi langsung dan lain sebagainya.

Sabtu, 12 Mei 2012

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA # ( Minggu 7)


( minggu 7 )


Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan


  1. Struktur Produksi

      Gross Domestic Product (GDP) adalah penghitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi aktivitas perekonomian nasionalnya, tetapi pada dasarnya GDP mengukur seluruh volume produksi dari suatu wilayah (negara) secara geografis.
GDP artinya mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu negara selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. GDP juga dapat digunakan untuk mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu atau untuk membandingkan beberapa perekonomian pada suatu saat. GDP digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perekonomian sebuah negara. Namun demikian GDP seringkali dikritik karena tidak mencantumkan transaksi ekonomi pada level bawah .Dalam forex trading GDP merupakan salah satu indikator penting yang dapat memicu volatilitas harga terutama untuk Core GDP. Dalam skala A sampai E dengan A adalah sangat penting dan E tidak penting sama sekali, GDP merupakan indikator berskala B yang dapat menyebabkan perubahan volatilitas mata uang.  
GDP dirilis per kuarter, dan angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis: 1) advanced – rilis pertama; 2) preliminary – revisi pertama; dan 3) final – revisi kedua dan terakhir. Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak signifikan bagi market.
Jika GDP (persentase)  naik dibandingkan dengan data pada periode sebelumnya maka nilai mata uang negara yang bersangkutan cenderung mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena GDP menggambarkan nilai seluruh transaksi suatu negara secara umum. Jika siklus transaksi perekonomian stabil maka dapat dipastikan perekonomian akan berjalan dengan lancar. Sentimen positif ini dapat memicu kenaikan nilai mata uang lokal.


  1. Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.
Ø      Konsep pendapatan Nasional : 
  1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan
  1. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
Rumus :
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
  1. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan
  1. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
  1. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )
  1. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak langsung

Ø      Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara, yang diperoleh dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Biasanya, pendapatan perkapita sering disebut dengan PDB (produk domestik bruto) perkapita.       
Pendapatan perkapita sering digunakan untuk mengukur kemakmuran sebuah negara.Semakin besar pendapatan perkapita, negara tersebut akan dinilai semakin makmur.