(Minggu 6)
Peta
Perekonomian Indonesia
- Keadaan Geografis Indonesia
Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia merupakan negara kepulauan
yang berbentuk republik, terletak di kawasan Asia Tenggara. Indonesia adalah
negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari kurang lebih 17.000 buah
pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483
km2. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula
sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia. Pulau terpadat di
Indonesia adalah pulau Jawa, dimana lebih dari setengah (65%) penduduk
Indonesia tinggal di pulau ini.
Kemudian
letak bangsa Indoneisa yang berada diantara benua Asia dan Australia mengakibatkan
hanya memiliki 2 musim yaitu musin hujan dan kemarau. Hal ini menyebabkan hasil
dari alam bangsa kita mempunya spesifikasi tersendiri, dan jika hal ini bisa
dimanfaatkan maka akan menjadi peluang bangsa kita untuk bisa menjadi penyokong
sumberdaya di pasar internasional. Seperti hasil pertanian, kebun (sawit,
rotan, kayu) rempah rempah, dimana kita ketahui hal ini masih jarang di pasar
Internasional terutama Eropa.
Namun apakah
kita sudah mengembangkan dan memanfaatkan potensi dari kondisi geografis ini?
Padahal kekayaan itu harusnya bisa kita manfaatkan untuk kemakmuran penduduk
kita juga. Potensi hayati, yaitu dari hasil hutan yang melimpah seperti rotan,
kayu lapis harusnya bisa meningkatkan taraf hidup. Kemdian potensi mineral yang
terkandung dari diperut bumi, masih melimpah tinggal bagaimana sekarang kita
akan memanfaatkannya.
Negara
Indonesia juga kaya akan bahan tambang dan seperti telah sejarah buktikan,
salah satu jenis tambang kita, yakni minyak bumi pernah menjadikan negara
Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar, sehingga pada saat itu
target pertumbuhan ekonomi kita ‘berani’ ditetapkan sebesar 7,5% (masa Repelita
II).
2.
Mata
Pencaharian
Indonesia
adalah salah satu negara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada diantara
benua Asian dan Australia serta Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Indonesia
juga merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki luas
daratan 1.922.570 km² sedangkan luar perairannya 3.257.483 km². Dari luas
daratan dan luas wilayah perairan tersebut maka mata pencaharian penduduk
Indonesia pun beragam. Ada yang bermata pencaharian pertanian, perkebunan,
perternakan, perikanan, dan ada pula yang bermata pencaharian sebagai pekerja
kantoran seperti di kota-kota besar di Indonesia.
Namun
demikian, lebih kurang 70% mata pencaharian penduduk Indonesia adalah dalam
bidang pertanian. Indonesia juga dikatakan sebagai negara agraris, sebab negara
kita begitu besar akan hasil pangannya contohnya beras dan umbi-umbian. Dengan
banyaknya masyarakat Indonesia yang bermata pencaharian di bidang pertanian dan
luasnya lahan Indonesia untuk di jadikan lahan pertanian, tetapi tetap saja
Indonesia masih mengimpor beras dari luar negri. Dengan ini bukan hanya saja
petani di Indonesia yang dirugikan tetapi pengusaha yang bergelut dalam bidang
ini juga akan merugi. Pemerintah harus bekerja keras untuk memajukan lagi
pertanian di Indonesia, karena Indonesia termasuk negara penghasil pangan
terbanyak. Dulunya pada tahun 80-an Indonesia bisa menjadi negara berswambada
beras.
Bukan hanya
di sektor pertanian saja, untuk di sektor perikanan, perkebunan, perternakanpun
mengalami kendala yang berbeda-beda. Untuk di sektor perikanan, para petani
yang melaut mengalami salah satu kendala yaitu mahalnya bahan bakar kapal yang
ada. Sedangkan perkebuna, yaitu mulai habisnya lahan untuk berkebun karena
semakin banyak di bangunnya gedung gedung tinggi sepeti: mal, hotel,
supermarket, perumahan-perumahan elit. Dengan semakin banyaknya
bangunan-bangunan tersebut seharusnya diimbangi dengan pesejahteraan para
petani, nelayan, dan peternak pula. Pemerintah di bantu masyarakatpun harus
bekerja keras untuk menangani masalah ini.
3.
Sumber Daya
Manusia
·
Laju
pertumbuhan penduduk
Laju pertumbuhan penduduk di
Indonesia sudah mengkhawatirkan. Diperkirakan setiap tahun pertambahan penduduk
mencapai empat juta jiwa sehingga berdampak luas terhadap perekonomian.
Selain itu, pertumbuhan penduduk
yang tinggi berdampak kepada sulitnya pemerintah menyediakan pasokan beras. Bahkan,
kebutuhan energi juga akan terus meningkat.
Oleh karena itu,cara tepat untuk menghindari permasalahan akibat laju pertumbuhan penduduk adalah dengan menurunkan tingkat kelahiran. BKKBN menargetkan menurunkan tingkat fertilitas menjadi 2,0 anak per wanita. "Dengan begitu, diharapkan laju pertumbuhan penduduk pada 2015 hanya dua persen per tahun. Kemudian pada 2020 akan terjadi keseimbangan jumlah penduduk dan pertumbuhan perekonomian.
Oleh karena itu,cara tepat untuk menghindari permasalahan akibat laju pertumbuhan penduduk adalah dengan menurunkan tingkat kelahiran. BKKBN menargetkan menurunkan tingkat fertilitas menjadi 2,0 anak per wanita. "Dengan begitu, diharapkan laju pertumbuhan penduduk pada 2015 hanya dua persen per tahun. Kemudian pada 2020 akan terjadi keseimbangan jumlah penduduk dan pertumbuhan perekonomian.
Target tersebut, menurut Kepala
BKKBN, akan didukung dengan program akseptor KB sebanyak 7,3 juta per tahun.
Diharapkan peserta KB bisa mencapai hampir 30 juta keluarga. "Kalau itu
tercapai, target fertitiltas 2,0 persen untuk tahun ini mudah-mudahan
tercapai," tukasnya. (YN/OL-01)
·
Penyebaran
Penduduk
Penyebaran penduduk dapatlah
diartikan pindahnya penduduk dari satu tempat ke tempat lain oleh apapun
sebabnya, yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan penduduk. Prosesnya
dengan imigrasi atau emigrasi dan transmigrasi.
Penyebaran penduduk juga tidak
terlepas dari konsep tentang kemajuan masyarakat atau kemajuan kebudayaan
manusia yang dengan lambat berkembang dari bentuk- bentuk bersahaja ke bentuk-
bentuk yang kompleks. Mulai dari tingkat masyarakat berburu atau tingkat liar
(savage), tingkat beternak atau tingkat barbar (barbarism), dan tingkat
pertanian ketika berkembang peradaban (civilization). Dengan perkembangan
kebudayaan ini otomatis akan terjadi penyebaran penduduk yang erat hubungannya
dengan faktor ekologis. Bilamana menemukan daerah subur, disitu peradaban akan
berkembang dan penduduk menetap. Contoh daerah Euphrat dan Tigris merupakan
lembah yang pernah dialami penduduk yang cukup padat.
Kalau dilihat secara umum,
terjadinya migrasi-migrasi itu ada yang lambat, otomatis, cepat dan mendadak.
Hal ini sejajar dengan perkembangan makhluk manusia yang selalu membanyak
jumlahnya dan menginginkan tempat-tempat yang baru di muka bumi.
Ada dua faktor yang mempengaruhi
penyebaran penduduk, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor
pendorong dapat disebabkan oleh alasan ekonomi, politis dan agama. Contohnya
orang Vietnam yang mengungsi, orang Yahudi yang kembali ke Cina setelah Perang
Dunia II, orang islam di India yang beremigrasi massal ke Pakistan. Faktor
penarik sifatnya umum, misal propaganda suatu Negara untuk menarik para imigran.
Selanjutnya, Petersen
mengemukakan adanya migrasi primitif, penyebaran yang tidak tentu seperti
mencari makan (food-gathering) dan berburu (barbar), berkelana (wandering) dan
berkelompok menjelajahi suatu wilayah (ranging). Semua migrasi ini disebabkan
oleh dorongan ekologis, sebagai hubungan antara alam dengan manusia. Pada zaman
modern motif migrasi adalah adanya revolusi industri, korban perang, atau
membuka daerah pertanian baru.
Untuk analisis fenomena
penduduk, dapat dianalisis secara makro dan mikro. Analisis tingkat makro
adalah untuk mengetahui volume dan arah- arah migrasi. Sedangkan analisis
tingkat mikro dari gerak penduduk berhubungan dengan motivasi dan proses
pengambilan keputusan (Mochtar Naim, 1973).
Hipotesis analisis tingkat mikro yang cukup penting tentang migrasi buruh dan pengangguran di negara berkembang menurut Koentjaraningrat (1982),yaitu keputusan untuk bermigrasi dari desa ke kota. Secara fungsional berhubungan dengan dua variabel pokok yaitu:
1. Perbedaan real pendapat antara desa dan kota
2. Peluang untuk memperoleh suatu pekerjaan di kota
Hipotesis analisis tingkat mikro yang cukup penting tentang migrasi buruh dan pengangguran di negara berkembang menurut Koentjaraningrat (1982),yaitu keputusan untuk bermigrasi dari desa ke kota. Secara fungsional berhubungan dengan dua variabel pokok yaitu:
1. Perbedaan real pendapat antara desa dan kota
2. Peluang untuk memperoleh suatu pekerjaan di kota
·
Angkatan
Kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah
mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif
mencari pekerjaan. Angkatan kerja dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu :
1.
Mereka yang bekerja penuh adalah angkatan kerja yang aktif menyumbangkan
tenaganya dalam kegiatan produksi.
2.
Pengangguran terbuka atau open unemployment
adalah mereka yang sama sekali tidak bekerja, tetapi sedang mencari pekerjaan
(sewaktu-waktu siap bekerja)
3.
Setengah menganggur atau under unemployment
adalah mereka yang bekerja tidak sesuai dengan pendidikan/keahliannya atau
tidak menggunakan sepenuh tenaganya karena kekurangan lapangan perkerjaan.
Contoh : Seorang sarjana bekerja tidak sesuai dengan pendidikannya.
4.
Pengangguran tersembunyi/tersamar atau disebut disguise employment,
artinya suatu pekerjaan dikerjakan oleh pekerja yang berlebihan sehingga mereka
tidak bekerja maksimal.
·
Sistem
Pendidikan
Berangkat dari
jaman Presiden Soekarno, kemudian Soeharto hingga saat ini. Sudah beberapa kali
system pendidikan Nasional Bangsa ini berubah-ubah. Namun mengapa tidak pernah
selesai. Artinya satu system akan berhasil apabila dia dituntaskan. Namun apa
yang terjadi setiap kali perubahan Presiden dan Menteri maka berubah pula
kebijakan tentang system pendidikan nasional ini. Padahal system pendidikan
Nasional bukanlah milik Presiden, Menteri ataupun Partai Politik. Lalu
sebenarnya apa yang menjadi tujuan dasar sebuah pendidikan ? Pernahkah anda
berfikir untuk menyekolahkan anak anda semata-mata hanya untuk mendapat nilai 9
di Raport? Kemudian diakhir sekolah dia menjadi pengangguran? Atau tidak ada
bedanya mendapat angka 5 di raport namun akhirnya menjadi seorang yang sukses
dan terkenal? Disini perlu diperhatikan tujuan kita untuk sekolah. Sekolah
sebagai saran dan tempat mendapatkan pengajaran dan pendidikan yang akan
membuat kita mengenal, tahu, dan bisa melakukan hal-hal yang baru dengan cara
yang cerdas dan efisien. Tidak sekedar membina dan mendidik para siswanya untuk
menghadapi Ujian Nasional. Ujian yang akan mempertaruhkan 3 tahun pembelajaran
dan jerih payah siswa. Kita menginginkan pemerintah lebih serius dan cerdas
dalam memilih jenis Sistem Pendidikan. Jangan hanya main comot dari Negara luar
yang sudah berhasil system pendidikannya.
Hal ini akan
berhasil apabila semua system dan prasarana yang ada sudah seperti Negara
dimana system tersebut diadopsi. Jangan memaksakan suatu system sementara
sarana dan prasarana belum diperbaharui. Masih banyak gedung sekolah dasar
bahkan SLTP yang masih tidak layak huni. Masih banyak para pengajar kita yang
sore harinya menjadi pemulung, dan malam harinya menjadi tukang ojek untuk
mencukupi kebutuhan hidup keluarga mereka. Kalau hal ini masih terjadi
bagaimana seorang Guru bisa berkonsentrasi pada apa yang akan disampaikan/diajarkan
esok harinya sementara malamnya dia tidak sempat melakukan persiapan gara-gara
harus ngojek. System pendidikan nasional kita sekarang ini masih mengedepankan
pada pencapaian berbasis nilai bukan pada keterampilan dan competency. Sehingga
kita tidak perlu bertanya dan bingung mengapa banyak sarjana yang nganggur,
peserta olimpiade fisika yang tidak lulus Ujian Nasional dan banyak lagi
hal-hal yang menggelikan dari sistem pendidikan ini.
- Investasi
Perkembangan investasi langsung yang dahsyad memberikan
berbagai manfaat dan dampak positif untuk perkembangan ekonomi nasional dan
lokal. Devisa negara kita mengalami peningkatan yang cukup berarti sehingga
negara kita dapat memiliki cadangan pendanaan untuk keperluan berjaga-jaga
dalam kondisi yang kurang baik. Lapangan kerja secara nasionalpun dapat
diberikan pada jumlah yang tinggi, dimana dengan satu persen laju pertumbuhan
dalam perekonomian nasional dapat secara langsung memberikan tambahan lapangan
kerja antara 700 ribu sampai dengan 800 ribu pekerja.
Jarang kita mendengar keluhan dari para calon
pekerja di daerah perkotaan yang sulit mendapatkan lapangan kerja. Tingkat
pengangguran dapat ditekan seminimal mungkin. Lapangan kerja yang diberikan
oleh kehadiran perusahaan asing dan domestik berorientasi kan ekspor secara
bersamaan telah dirasakan manfaatnya oleh kalangan pekerja kerah putih, para
lulusan program pasca sarjana maupun para lulusan dari program pendidikan
sarjana di tanah air. Ditempat lokasi kerja perusahaan asing putra-putra bangsa
mendapatkan pengalaman yang sangat luas dalam bidangnya masing-masing, dengan
pengenalan pada wawasan manajemen modern dan pengenalan terhadap kehadiran
pasar global. Beberapa diantara karyawan tersebut kemudian beralih status
menjadi entrepeneur-entrepreneur muda yang telah membesarkan perkembangan
usaha-usaha ekonomi berskala menegah dan kecil.
Perkembangan investasi pengusaha domestik dan asing
tadi masih memberikan berbagai kontribusi positif untuk peningkatan
sumber-sumber pajak perusahaan dan perseorangan yang berguna dalam pembangunan
daerah pada tingkat satu dan tingkat dua. Perkembangan ekonomi lokal disekitar
lokasi tempat usaha perusahaan-perusahaan yang menanamkan investasinya
menunjukkan kecenderungan mendapatkan pengaruh dampak langsung dari kehadiran
mereka. Penyelenggaran fasilitas umum dan sosial dapat ditingkatkan sekaligus
bertambahnya tingkat konsumsi lokal terhadap kebutuhan pokok dan kebutuhan
sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar