Sabtu, 20 Oktober 2012

Pertemuan 1


Pendahuluan

Konsep, Aliran  dan Sejarah Koperasi


KONSEP KOPERASI

Konsep koperasi merupakan bentuk dan susunan dari koperasi itu sendiri.
Konsep koperasi terbagi menjadi tiga yaitu :
  • Konsep Koperasi Barat
  • Konsep Koperasi Sosialis
  • Konsep Koperasi Negara Berkembang

1.Konsep Koperasi Barat

Koperasi dibentuk sukarela oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan dan dengan maksud untuk mengurusi kepentingan para angotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik antara anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.Persamaan kepentingan kepentingan tersebut bisa berasal dari perorangan maupun kelompok.
Secara negative koperasi dapat dibedakan sebagai “ organisasi bagi egoisme kelompok “.
Namun demikian,unsure egoistik ini diimbangi dengan unsure positif sebagai berikut:
- Kepuasan keinginan individu dengan cara bekerjasama antar sesame anggota,dengan saling menguntungkan.
- Tujuan individu yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung risiko bersama.
-Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukan sebagai cadangan koperasi.

2. Konsep Koperasi Sosialis

Konsep koperasi sosialis direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi,untuk menunjang perencanaan nasional.
Menurut koperasi ini,koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari system sosialisme untuk mencapai system sosialis komunis.

3. Konsep Koperasi Negara Berkembang

Koperasi ini sudah berkembang dengan cirri tersendiri,yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya.
Perbedaan dengan Konsep Sosialis yaitu :
Konsep Sosialis : tujuan koperasi untuk merasionalkan factor produksi dari kepemilikan
Konsep Negara Berkembang : tujuan koperasi adalah meningkatkan kondisi social ekonomi anggotanya.


LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI

Perbedaan ideology dari suatu bangsa akan mengakibatkan perbedaan sistem perekonomiannya dan tentunya aliran koperasi yang di anutpun akan berbeda.Sebaliknya,setiap sistem perekonomian suatu bangsa juga akan menjadi ideologi bangsanya dan aliran koperasinya pun akan menjiwai sistem perekonomian dan ideologi dari bangsa tersebut.

Aliran Koperasi
Aliran koperasi dibagi menjadi 3:
Aliran Yardstik 
Aliran Sosialis
Aliran Persemakmuran (common wealth)

1. Aliran Yardistik
Aliran ini dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut perekonomian liberal.Menurut aliran ini koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi,menetralisasikan & mengoreksi.Dalam aliran ini pemerintah tidak ikut campur tangan terhadap jatuhnya bangunan koperasi di tengah-tengah masyarakat.
Aliran ini mempunyai pengaruh yang sangat kuat,terutama di negara-negara yang berkembang dengan pesat seperti AS,Denmark,Perancis,Jerman,Swedia,Belanda,dll.

2. Aliran Sosialis
Menurut aliran ini koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat juga melalui organisasi koperasi dapat lebih mudah dalam menyatukan masyarakat.Pengaruh aliran ini dapat dijumpai di negara-negara Eropa Timur & Rusia.

3. Aliran Persemakmuran (Common Wealth )
Aliran ini memandang koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.Dalam aliran ini hubungan pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat kemitraan atau Partneship,dimana bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi dapat tercipta dengan baik.


SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI

Sejarah Lahirnya Koperasi

Koperasi digagas oleh Robert Owen (1771-1858),ia menerapkannya di usaha pemintalan kapas.Kemudian pada tahun 1884 di Rochdale,Inggris.Koperasi modern lahir dan berkembang dewasa ini.Pada tahun 1852 pertumbuhan koperasi sudah mulai terihat banyak,di Inggris saja sudah mencapai 100 unit.Dan pada tahun 1862 di bentuklah pusat koperasi pembelian " the cooperative whole sale society" (CWS)

Pada tahun 1848 koperasi berkembang di Jerman,perkembangan tersebut di pelopori oleh Ferdinan Lasallen dan Fredich W.Raiffesen,mereka menganjurkan untuk para petani menyatukan diri untuk membentuk organisasi simpan pinjam.
Setelah melewati beberapa rintangan,akhirnya mereka dapat mendirikan koperasi dengan pedoman kerja sebagai berikut.:
1. Anggota koperasi wajib menyimpan sejumlah uang
2. Usaha koperasi mula-mula dibatasi pada desa setempat agar tercapai kerjasama yang erat
3. Usaha simpan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman dengan membayar bunga
4. Pengurusan koperasi diselenggarakan oleh anggota yang dipilih tanpa mendapatkan upah
5. Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu kesejahteraan masyarakat

Pada tahun 1896 di London terbentuk ICA (International Cooperative Alliance) dan pada tahun ini koperasi dianggap sebagai suatu gerakan international.

Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia

Bermula pada abad ke 20,yang di abad tersebut kemiskinan mulai melanda Indonesiadi sebabkan oleh kapitalisme di mana-mana.Beberapa orang yang hidup sederhana dan kemampuan ekonomi terbatas terdorong untuk melakukan kerjasama dan mempersatukan diri untuk dirinys sendiri dan manusia sesamanya,Pada tahun 1895 di Leuwiling di dirikan koperasi pertama kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar